Dalam proses produksi, bahan makanan organik dikembangbiakkan dengan cara alami. Artinya, tidak digunakan bahan kimia seperti pestisida, anti biotik, suntikkan hormon percepatan dan sejenisnya.
Untuk sayuran, tidak digunakan pupuk kimia melainkan pupuk alami seperti pupuk kandang atau kompos. Karena tidak menggunakan bahan kimia seperti pestisida, maka mengkonsumsi sayuran organik meminimalkan konsumsi tubuh terhadap bahan-bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam daging organik juga tidak digunakan suntikkan hormon pertumbuhan atau steroid. Penggunaan hormon ini dapat mempercepat proses tumbuh hewan ternak sehingga lebih cepat dipanen. Jika mengkonsumsi daging yang mengandung steroid, akan mempengaruhi pertumbuhan hormon dan menyebabkan perubahan di dalam tubuh.
Tanpa bahan kimia dan suntikkan percepatan hormon, makanan organik tentu lebih banyak mengandung nilai gizi karena lebih banyak menghasilkan vitamin dan antioksidan. Lemak jenuh pada daging organik lebih sedikit daripada yang non-organik, dan mengandung banyak lemak sehat.
Kebanyakan makanan organik tidak tahan lama dan lebih cepat rusak karena tidak adanya proses radiasi seperti pada makanan non-organik agar bertahan lebih lama. Namun dari semua efek makanan non-organik yang dapat membahayakan kesehatan tubuh, bukankah lebih baik kita mencegahnya?
- Malang - Kediri Kuliner Prediksi Bola