Rujak Ulek Maatun, Kikilnya Maknyus

Diposting oleh Hulu on Selasa, 05 Januari 2016

Setelah berhenti menjadi pengasuh bayi, Maatun, 65, belajar membuat rujak ulek. Dia diajari kakaknya, (alm) Jumaati yang sudah lebih dulu berjualan rujak. Akhirnya pada 1980, Maatun pun sudah berjualan rujak ulek. Lokasi warungnya persis di belakang Puskesmas Bululawang, Jalan Stasiun, Kecamatan Bululawang, Malang.

Menuju warung rujak Mak Tun ini memang tidak begitu sulit. Meski lokasinya tidak berada di tepi jalan besar, penggemar rujak Mak Tun tetap rela parkir di tepi jalan besar. Rujak legendaris yang sudah eksis sejak tahun 1980 ini berada tepat di belakang Pasar Bululawang.

Agar benar-benar sampai ke lokasi warung rujak, harus ditempuh dengan jalan kaki atau kendaraan roda dua. Sebab, mobil tidak masuk ke jalan warung rujak. Warung rujaknya ada di tengah tanah kosong yang luasnya tidak seberapa. Tidak ada papan nama untuk warung ini. Namun penduduk sekitar sudah tahu nama dari kuliner legendaris ini. Warungnya sederhana dengan bangunan semipermanen bercat paduan hijau dan cokelat. Luasnya mungkin hanya sekitar 4×5 meter saja.

Warung ini didirikan oleh Maatun, 65, sejak 35 tahun yang lalu. Perempuan yang akrab disapa Mak Tun ini menjelaskan, awalnya dia bukanlah seorang penjual rujak. Tapi, menjadi pengasuh bayi dan asisten rumah tangga, di rumah salah satu tetangganya tidak jauh dari tempat dia tinggal. Merasa kecapekan dengan pekerjaan sebagai asisten rumah tangga dan pengasuh bayi, akhirnya sekitar tahun 1980-an, Mak Tun memutuskan untuk berhenti.

Bingung ingin membuka usaha, membuat perempuan yang sudah menjanda empat tahun ini memilih untuk belajar membuat rujak kepada salah satu kakaknya, (Alm) Jumaati. Setelah menguasai ’ilmu’ rujak-merujak, akhirnya Mak Tun membuka usahanya sendiri. Awal mulanya, dia membuka usaha kuliner itu juga tidak jauh dari tempatnya mendirikan warung sekarang. Hanya berjarak sekitar lima meter saja. Kediri Kuliner Prediksi Bola